73 research outputs found

    Recovery Konsentrasi Ammonium dan Fosfat pada Lindi Artifisial Menggunakan Presipitasi Struvite

    Get PDF
    Lindi yang dihasilkan oleh fasilitas penimbunan limbah B3 memiliki konsentrasi ammonium dan fosfat yang tinggi dengan rasio BOD/COD rendah. Lindi dapat menimbulkan eutrofikasi perairan. Ammonium dan fosfat dapat diolah dengan presipitasi struvite. Presipitasi struvite merupakan proses pengendapan yang mengandung Mg2+ dan PO43- untuk menurunkan konsentrasi NH4+ sehingga terbentuk endapan berupa kristal struvite (MgNH4PO4.6H2O) yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kondisi optimum dari rasio molar Mg2+: NH4+: PO43- dan pH terhadap penurunan konsentrasi ammonium dan fosfat. Penelitian ini dilakukan dengan sistem batch dengan penambahan MgCl2.6H2O dan NaH2PO4.H2O sebagai presipitan dan NaOH 10% sebagai pengatur pH. Rasio molar Mg2+: NH4+: PO43- yang digunakan yaitu adalah 1,0:1,0:1,0; 1,1:1,0:1,1; 1,2:1,0:1,2; 1,3:1,0:1,3 dan 1,4:1,0:1,4. Variasi pH yang digunakan yaitu 7, 8, 9, 10, dan 11. Proses pengadukan menggunakan jartest dengan kecepatan pengadukan 150 rpm selama 30 menit dan proses pengendapan selama 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH optimum adalah 9 dan rasio molar Mg2+:NH4+:PO43- optimum 1,3:1,0:1,3. Konsentrasi awal ammonium 1.560 mg/l dan residual ammonium 139,10 mg/l. Konsentrasi awal fosfat 34,2 mg/l dan residual fosfat 10,18 mg/l

    The Daily Egyptian, November 30, 1978

    Get PDF
    Proses pembuatan modul derator di PT. NOV profab Indonesia banyak menghasilkan limbah sepertikaleng cat kadaluarsa, thinner kadaluarsa, garnet hasil blasting, dan limbah hasil proses pickling. Peletakan limbah– limbah ini tidak pada tempatnya seperti hanya di letakkan di pinggir akses dan di beri baricade, atau di letakkandi storage room. Di PT.NOV profab Indonesia,proses pickling, blasting dan painting dilakukan secara terusmenerus setiap hari. Bahan – bahan ini merupakan salah satu contoh bahan B3 karena bersifat korosif, beracundan mudah terbakar. Perancangan gedung TPS dan layout penataan limbah menggunakan cara pengumpulan datamelalui survey lapangan, studi literatur, pengumpulan data, penggambaran bentuk dasar TPS dan peletakan OHC,penggambaran peletakan penyimpanan limbah, serta perhitungan kelengkapan persyaratan dasar TPS dankonstruksi dengan menggunakan SAP 2000. Hasil dari penelitian ini adalah Kelengkapan – kelengkapan iniseperti APAR,ventilasi dan penerangan harus ada guna memastikan kemanan dan kenyamanan dari gedung TPSitu sendiri. Dari analisis struktur pada SAP 2000 diperoleh warna biru muda dengan artian struktur sangat kuatmenahan seluruh beban yang terjadi. Profil Baja yang digunakan menggunakan baja profil wf kualitas BJ55dengan ukuran 400x400x21x13 pada kolom dan 400x200x13x8 pada balo

    Identifikasi Karakteristik Limbah Slag Aluminium sebagai Substitusi Semen dalam Uji Setting Time dan Kualitas Material pada Mix Design Beton K-250 (Studi Kasus : Kawasan Home Industry Kecamatan Sumobito)

    Get PDF
    Peleburan logam bekas aluminium di kawasan home industry Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang menghasilkan limbah produksi berupa slag sebanyak 70% dari bahan baku. Limbah slag aluminium disalahgunakan oleh warga setempat sebagai material penguruk jalan hingga tanggul untuk mencegah banjir kiriman tahunan, namun limbah tersebut berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat hingga menimbulkan gagal panen. Aluminium oksida dikenal sebagai salah satu bahan pembuatan semen dengan kata lain, limbah slag aluminium memiliki potensi sebagai material penyusun semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik limbah slag aluminium dan potensinya sebagai material pengganti semen. Penelitian dimulai dengan karakterisasi dengan analisa SEM, ICP, dan XRD; pengujian kualitas material dan perencanaan campuran berdasarkan SNI 03-2834-2000, dan pengujian waktu pengikatan semen akhir. Hasil analisa SEM, ICP, dan XRD limbah slag berukuran 10-55mm mengandung unsur Al, Na, Cl, K, F, Si, Mg, Ca, Fe, Cu, N dengan didominasi senyawa Al2O3 sebanyak 20%. Nilai setting time semen diuji dengan jarum vicat mengalami kenaikan pada substitusi limbah slag aluminium 10% dan 11%. Pengujian kualitas material beton memenuhi standar, kecuali kadar lumpur kerikil 8%, sehingga harus dicuci dahulu. Kebutuhan material berdasarkan mix design beton mutu sedang 25 MPa untuk satu spesimen tanpa substitusi limbah yakni 965gr semen, 338gr air, 850gr pasir, dan 1.579gr kerikil

    Identifikasi Kelayakan Pemanfaatan Limbah Pasir Foundry sebagai Material Agregat Halus pada Bata Beton (Paving Block)

    Get PDF
    Limbah pasir foundry berasal dari cetakan logam (flash) yang dibongkar setelah logam siap diproduksi. Limbah ini tergolong sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), karena adanya kandungan fenol dalam limbah tersebut. Kandungan fenol berasal dari penggunaan resin phenolic urethane, untuk proses pengerasan pada cetakan logam. Produksi limbah pasir foundry dalam industri peleburan baja yaitu 7 ton/hari, sehingga perlu dilakukan upaya pemanfaatan. Upaya pemanfaatan limbah B3 yang dilakukan menggunakan proses stabilisasi/solidifikasi semen. Stabilisasi dan solidifikasi adalah upaya penurunan kelarutan dan immobilitas unsur yang bersifat racun menggunakan campuran semen (Trihadiningrum, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelayakan pemanfaatan limbah pasir foundry sebagai material agregat halus pada paving block.. Analisa penelitian yang digunakan berupa pengujian sifat fisik limbah pasir foundry. Hasil pengujian sifat fisik yaitu analisa gradasi pasir dengan fineness modulus 2,06 telah memenuhi standar ASTM C128-93, kelembaban pasir 0,03%, berat jenis 2,6 gr/cm3 telah memenuhi standar ASTM C128-93, kadar air resapan 3,05%, kebersihan terhadap bahan organik no. 2 (bersih) telah memenuhi standar ASTM C40-92, kebersihan terhadap lumpur 0% telah memenuhi standar ASTM C117-95 dan SNI 03-6820-2002, sehingga dapat disimpulkan bahwa limbah pasir foundry layak digunakan sebagai pemanfaatan substitusi material agregat halus pada paving block

    Design and Implementation of 12-Bit Arithmetic Logic Unit with 8 Operation Codes to Field Programmable Gate Array

    Get PDF
    Digital system has been a part of human life since the invention of the computer with a microprocessor as the central brain. At the heart of a processor is an Arithmetic Logic Unit (ALU) that handles arithmetic and logic operations. The need for high-speed computation to handle complex computations demands microprocessors with higher performance. The existing 4-opcode 8-bit ALU cannot handle multiplication operations, so a solution is needed. In this research, while raising the appeal of beginners, a 12-bit ALU with eight operation codes (opcode) was designed and implemented in Xilinx’s Field Programmable Gate Array using a schematic diagram approach through logic gates. The designed and implemented ALU provides addition, subtraction, multiplication, square, AND, OR, NAND, and XOR operations. The multiplication operation was tested by performing the computation to provided datasets to obtain the distance travelled by ten military aircraft based on their maximum speed and air travel duration to ensure its performance. The computation performance comparison with an 8-bit ALU with four opcodes was also done. The computation was done for air travel between 10 to 60 minutes with a 10-minute difference. It was found that the 12-bit ALU with eight opcodes outperformed its contender with computation differences between 130.815 ns and 1,468.214 ns. This high performance is supported by the multiply operation that does repeated addition at one time. Based on this finding, the 8-opcode 12-bit ALU is more efficient in the context of computation time, with consistent accuracy. Moreover, the computation time required to calculate military aircraft data with different maximum speeds and air travel duration is only 119.501 ns

    Pre-Timed and Coordinated Traffic Controller Systems Based on AVR Microcontroller

    Get PDF
    The major weaknesses of traffic controllers in Indonesia are unable to accommodate the variety of traffic volume and unable to be coordinated. To solve the problem, a pre-timed and coordinated traffic controller system is build. The system consists of a master and a local controller. Each controller has a database containing signal-timing plans that would be allocated to manage vehicle flows. To synchronize the signal-timing, the master controller sends the synchronization data to the local controller wirelessly and the local controller shifts the end of a cycle by adding or subtracting the green interval of any phases. The transition time for synchronization only takes one to several cycles. The algorithm for controlling the traffic including coordination can be done by an AVR microcontroller. Memory usage of the microcontroller is lower than 10% meanwhile the CPU utilization is no more than 1%, thus the systems could be widely developed

    Pengaruh Penambahan Bakteri Pseudomonas aeruginosa pada Bioremediasi Total Petroleum Hydrocarbon Penambangan Minyak Bumi Tradisional di Jawa Timur

    Get PDF
    Penambangan minyak bumi tradisional di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro menghasilkan limbah minyak bumi berupa lumpur (sludge) yang memiliki kandungan Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) yang berpotensi mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penambahan bakteri Pseudomonas aeruginosa pada proses bioremediasi limbah sludge. Penelitian ini diawali dengan menambahkan bakteri kultur murni Pseudomonas aeruginosa dengan variasi 8%, 12%, 16%, dan menambahkan serbuk gergaji sebesar 10% sebagai bulking agent ke dalam limbah sludge. Pemantauan sampel secara berkala dua kali dalam tujuh hari meliputi parameter suhu, kadar air, penurunan TPH, dan jumlah sel bakteri. Hasil analisis kandungan TPH awal limbah sludge sebesar 3,4%. Penambahan bakteri pada proses bioremediasi memberikan pengaruh terhadap penurunan TPH. Kondisi optimal dicapai pada sampel S2 (bakteri 12% + serbuk gergaji 10%) dengan efisiensi degradasi TPH sebesar 48,53%. &nbsp

    Alternatif Pengolahan Instalasi Air Limbah Industri Kecap, Saos, dan Permen Ting-Ting Jahe

    Get PDF
    Industri kecap, saos dan permen ting-ting jahe dalam proses produksinya menghasilkan limbah, baik limbahpadat maupun cair dengan kadar COD dan BOD yang cukup tinggi. Kandungan organik dalam limbah, akanmenurunkan kualitas lingkungan bila dibuang langsung ke lingkungan. Karakteristik air limbah dari industriini melebihi Baku Mutu Pergub Jatim No 72 Tahun 2013 dengan nilai COD 6.048,9 mg/L, BOD 2.397,5 mg/L,dan TSS 1.840 mg/L. Pengambilan sampel air limbah mengacu pada SNI 6989.59:2008. Penelitian inibertujuan sebagai acuan pemilihan unit IPAL yang sesuai untuk industri ini. Teknologi IPAL yang dipilih yaitualternatif 1 yang terdiri dari unit barscreen, bak ekualisasi, tangki netralisasi, Anaerobic Baffle Reactor/ABR,Extended Aeration/EA, dan clarifier
    • …
    corecore